Abstrak. Strategi bermain aktif dengan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) lebih menitikberatkan pada kegiatan berkompetisi antar kelompok siswa sehingga setiap siswa dituntut untuk dapat berjuang dengan baik agar kelompoknya dapat memenangkan pertandingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar PAI dan keaktifan siswa kelas X TE di SMK Muh 2 Jatinom Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2021/2022, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan sesuai dengan model PTK Kemmis dan McTaggart. Setiap siklus meliputi perencanaan (plan), tindakan (action), pengamatan (observation), evaluasi (evaluation) serta refleksi (reflection). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Muh 2 Jatinom Tahun Pelajaran 2021/2022 Semester Gasal sebanyak 31 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes dan lembar observasi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka disimpulkan bahwa:
(1) Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil tes belajar siswa dari siklus ke siklus II yang mengalami peningkatan. Pada siklus I persentase ketuntasan 58% dengan nilai rata-rata 70,3. Pada siklus II mengalami peningkatan dengan persentase ketuntasan 65%, nilai rata-rata 72,68. Pada siklus III mengalami peningkatan dengan presentase ketuntasan 81%, nilai rata-rata 79,65. (2) Hasil observasi aktivitas belajar siswa menunjukkan peningkatan. Pada siklus I keaktifan siswa tergolong cukup aktif dengan persentase 39%. Pada siklus II mengalami peningkatan yang tergolong aktif dengan persentase 56%. Siklus III mengalami peningkatan lagi dengan persentase 65%.
Keywords : Keaktifan belajar, Hasil belajar, Teams Games tournament
Pendahuluan
Untuk mencapai keberhasilan kualitas belajar mengajar yang diharapkan perlu adanya suatu pendekatan yang relevan dengan tuntutan kurikulum yang terus berubah, sehingga apapun pendekatan yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar terutama dalam pembelajaran, sudah seharusnya siswa diposisikan sebagai pusat perhatian utama, agar siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran (Sudjana, 2006). Proses pembelajaran suatu keberhasilan yang dapat dicapai siswa bukan hanya tergantung pada proses pembelajarannya, tetapi tergantung pula dari faktor itu sendiri. Sudjana (2006) mengemukakan hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau lingkungan. Salah satu lingkungan belajar siswa yang dominan yang mempengaruhi hasil belajar di sekolah ialah kualitas belajar mengajar, sehingga untuk mencapai keberhasilan kualitas belajar mengajar yang diharapkan perlu adanya suatu pendekatan yang relevan dengan tuntutan kurikulum yang terus berubah.
Apapun pendekatan yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar terutama dalam pembelajaran PAI sudah seharusnya siswa diposisikan sebagai pusat perhatian utama. Pola pembelajaran di kelas tidak hanya dilakukan dengan diktat, metode apa yang digunakan, melainkan juga bagaimana peran guru PAI memperkaya pengalaman belajar siswa.
Pengalaman belajar bisa diperoleh melalui serangkaian penjelajahan lingkungan secara aktif. Metode pembelajaran pada mata pelajaran PAI di SMK Muh 2 Jatinom lebih banyak menggunakan metode ceramah, sehingga siswa kurang aktif berinteraksi ketika proses belajar mengajar. Hasil observasi peneliti dengan melihat nilai ketuntasan belajar siswa kelas X TE materi Iman pada Kitab diketahui jumlah ketuntasan klasikal mencapai 35%. Masih jauh dibawah kriteria ketuntasan maksimal yaitu 75%.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah diketahui bahwa siswa kelas X TE SMK Muh 2 Jatinom masih kurang aktif ketika proeses pembelajaran PAI materi Iman pada Kitab berlangsung dan nilai ketuntasan belajarnya rendah, dikarenakan siswa suka bermain ketika pembelajaran berlangsung dan hasil belajar masih kurang. Pelaksanaan strategi bermain aktif dengan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) yang dapat dikemas melalui kegiatan-kegiatan yang melibatkan aktivitas tubuh memungkinkan guru untuk menggunakan strategi bermain aktif dalam mengadakan pembelajaran PAI bagi anak usia SMK.
Strategi bermain aktif diterapkan dengan merencanakan, menyusun, menyiapkan aktivitas bermain yang bervariasi yang melibatkan banyak aktivitas tubuh, dan kemudian melaksanakan kegiatan bermain yang dapat menumbuhkan kesenangan dan kepuasan pada diri peserta didik melalui aktivitas fisiknya. Strategi bermain aktif dengan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) lebih menitikberatkan pada kegiatan berkompetisi antar kelompok siswa sehingga setiap siswa dituntut untuk dapat berjuang dengan baik agar kelompoknya dapat memenangkan pertandingan.
Adanya dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT, diharapkan siswa dapat menikmati proses pembelajaran dengan situasi yang menyenangkan dan termotivasi untuk belajar dengan giat yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat konsentrasi, kecepatan menyerap materi pelajaran, dan kematangan pemahaman terhadap sejumlah materi pelajaran sehingga hasil belajar mencapai optimal. Atas dasar pemikiran inilah yang menggugah perhatian penulis untuk melakukan penelitian dalam menyusun penelitian tindakan kelas dengan mengangkat judul: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI IMAN KEPADA KITAB MELALUI PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT SMK MUH 2 JATINOM TAHUN PELAJARAN 2021/2022.
Metode
Jenis Penelitian Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi didalam kelas (Aqib, 2007) . Desain Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan sesuai dengan model PTK Kemmis dan McTaggart dalam Azmin (2019).
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muh 2 Jatinom, pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2021/2022. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Muh 2 Jatinom Tahun Pelajaran 2021/2022 sebanyak 31 orang.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini direncanakan dengan melewati tiga siklus. Pada tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan Tindakan, 3) Observasi, 4) Refleksi.
- Perencanaan
Perencanaan merupakan perisiapan yang dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan metode Teams Games Tournament (TGT) untuk menyelesaikan masalah. Rencana kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran Team Game Turnamen pada materi Iman kepada Kitab. 2) Mempersiapkan alat evaluasi (tes) yaitu berupa tes yang dilakukan pada setiap akhir tindakan tiap siklus sesuai dengan ruang lingkup permasalahan dalam pembelajaran. 3) Membuat lembar observasi siswa yang digunakan untuk mengamati aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
- Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan. Berupa proses pembelajaran sesuai dengan silabus dan RPP pada Iman kepada Kitab.
- Refleksi
Pada tahap ini dikumpulkannya semua bentuk data yang memberikan informasi mengenai perkembangan proses pembelajaran dengan model Team Game Turnamen untuk kemudian dianalisis permasalahan yang terjadi. Setelah dilakukan refleksi maka disusun rencana revisi terhadap rencana kegiatan selanjutnya berdasarkan informasi yang terjadi dalam siklus 1 begitu seterusnya pada setiap siklus. Sedangkan kelebihan dari tindakan akan dipertahankan dan dilakukan kembali pada siklus berikutnya. Hingga tindakan dirasakan telah mencapai hasil yang maksimal.
Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Soal Tes 2. Lembar Observasi.
Teknik Analisis Data
Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan disajikan dalam persentase. Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini adalah siswa mempunyai minat yang semakin besar dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang akhirnya berdampak pada meningkatnya penguasaan dan pemahaman kompetensi ditunjukkan: 1) Sekurang-kurangnya 75% siswa berminat mengikuti pelajaran PAI. 2) Suasana kelas menjadi lebih kondusif untuk pembelajaran . 3) Sekurang-kurangnya 75 % siswa hasil belajarnya meningkat. 4) Sekurang- kurangnya 75% siswa mendapatkan nilai ulangan minimal 75.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
- Hasil Penelitian
- Kondisi Awal Siswa
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti telah melaksanakan observasi mengenai permasalahan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk materi Iman Kepada Kitab di Kelas X TE di SMK Muh 2 Jatinom. Dari observasi tersebut, didapatkan hasil bahwa strategi pembelajaran belum variatif, sehingga hasil belajar yang dicapai peserta didik pada kognitifnya masih rendah. Dari hasil evaluasi 31 siswa kelas X TE pada materi sebelumnya, terdapat 11 siswa (35%) yang mendapatkan nilai di atas KKM, dan 20 siswa lainnya (65%) mendapatkan nilai di bawah KKM. Adapun nilai rata- rata kelas hanya 65,19.
Siklus I
- Perencanaan
Pada tahap perencanaan dilakukan : 1) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3) Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Interaktif yang berisi link media audio visual yang harus dicermati oleh peserta didik. Link LKPD Interaktif diberikan kepada peserta didik saat pembelajaran berlangsung. 4) Menyusun bahan ajar. Bahan ajar diberikan kepada peserta didik 1 hari sebelum dilaksanakan tindakan. 5) Menyusun evaluasi 6) Menyusun skenario pembelajaran
- Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan tiga tahap, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Setiap kegiatan berisi tahapan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 1) Kegiatan Pendahuluan: Kegiatan pendahuluan dimulai dari guru mengucapkan salam, meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa sebelum pembelajaran, melakukan presensi, dan menanyakan keadaan siswa. Guru kemudian melakukan apersepsi. Setelah itu, guru melakukan motivasi agar siswa semakin semangat mengikuti pembelajaran dengan menunjukkan keuntungan bagi seorang muslim yang beriman kepada Kitab. 2) Kegiatan Inti: Kegiatan inti dimulai dengan memberikan orientasi berupa video tentang seorang pemuda tampan yang menjuarai lomba tahfidz. Setelah itu, siswa kemudian diberikan LKPD interaktif yang berisi video tentang materi Iman pada Allah, serta beberapa pertanyaan yang harus diselesaikan secara berkelompok dengan cara mencari informasi dari berbagai referensi, kemudian mendiskusikannya bersama teman-teman satu kelompok. Setelah selesai, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya secara bergantian dengan mengirim satu orang perwakilan kelompoknya, dilanjutkan dengan sesi tanggapan dan Tanya jawab antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, guru dan siswa secara bersama-sama menyimpulkan hasil diskusi. 3) Penutup: Pada kegiatan penutup, guru memberikan penguatan materi dan evaluasi. Evaluasi dengan Team game Tournamen yang terdiri dari 5 soal uraian yang dikerjakan oleh siswa selama 10 menit. Setelah itu, guru menyampaikan materi yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya, kemudian guru menutup pembelajaran dengan meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa.
- Pengamatan
Evaluasi yang diberikan kepada peserta didik dilakukan dengan manual (tidak online) terdiri dari 5 soal uraian singkat. Evaluasi dilaksanakan dalam waktu 10 menit dan dikerjakan setelah guru memberikan penguatan materi.
- Refleksi
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Siklus I, dapat disimpulkan bahwa setelah diberi tindakan berupa penerapan strategi TGT dalam pembelajaran, ternyata hasil penilaian kognitif sudah meningkat cukup signifikan, yakni 58% siswa tuntas dengan nilai-rata kelas 70,29.
Siklus II
- Perencanaan
Berdasarkan refleksi siklus I, selanjutnya akan dilakukan beberapa perbaikan pada rencana pelaksanaan siklus II. Perbaikan yang dilakukan peneliti di antaranya: 1) Memperbaiki perangkat pembelajaran yang meliputi RPP, LKPD interaktif, dan bahan ajar. 2) Membagikan bahan ajar dan link LKPD interaktif satu hari sebelumnya agar bisa dipelajari siswa terlebih dahulu. 3) Melakukan inovasi strategi team game turnamen yang lebih tepat dan menantang.
- Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan tiga tahap, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Setiap kegiatan berisi tahapan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
- Kegiatan Pendahuluan: Kegiatan pendahuluan dimulai dari guru mengucapkan salam, meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa sebelum pembelajaran, melakukan Pada Siklus II siswa yang hadir sebanyak 31 siswa. Guru kemudian melakukan apersepsi dengan menanyakan materi pembelajaran sebelumnya, kemudian mengajak siswa masuk ke materi “Ciri-ciri orang beriman pada kitab dan Mukjizat Al Qur’an” Setelah itu, guru melakukan motivasi agar siswa semakin semangat mengikuti pembelajaran dengan menunjukkan banyaknya manfaat memahami materi “Ciri-ciri orang beriman pada kitab dan Mukjizat Al Qur’an”
- Kegiatan Inti: Kegiatan inti dimulai dengan memberikan orientasi masalah melalui tayangan video di youtube yang pernah viral, yaitu tentang seekor kucing yang takut menginjak Al Qur’an. Setelah itu, siswa kemudian diberikan LKPD interaktif yang berisi video tentang “Ciri-ciri orang beriman pada kitab dan Mukjizat Al Qur’an” serta beberapa pertanyaan yang harus diselesaikan secara berkelompok dengan cara mencari informasi dari berbagai referensi, kemudian mendiskusikannya bersama teman-teman satu Setelah selesai, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya secara bergantian, dilanjutkan dengan saling menanggapi antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, guru dan siswa secara bersama-sama menyimpulkan hasil diskusi.
- Penutup: Pada kegiatan penutup, guru memberikan evaluasi mengenai “Ciri-ciri orang beriman pada kitab dan Mukjizat Al Qur’an”. Evaluasi terdiri dari 5 soal uraian yang dikerjakan oleh siswa dengan metode team game tournamen. Memberikan reward pada kelompok yang mendapat skore Setelah itu, guru menyampaikan materi yang
akan diajarkan pada pertemuan berikutnya. Guru menutup pembelajaran dengan meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa.
- Pengamatan
Hasil pengamatan siklus II jumlah siswa yang tuntas meningkat dari semula 20 siswa pada siklus I menjadi 25 siswa pada siklus II. Artinya, ketuntasan klasikal pada kelas X TE pada penilaian harian materi “Ciri-ciri orang beriman pada kitab dan Mukjizat Al Qur’an”. meningkat dari 58% pada siklus I menjadi 65% pada siklus II. Adapun nilai rata-rata kelas meningkat dari 70,29 pada siklus I menjadi 72,68 pada siklus II. Selain peningkatan dalam hasil belajar, penerapan team game turnamen pada tindakan di siklus II juga berdampak positif pada peningkatan jumlah keaktifan peserta didik saat pembelajaran. bahwa dari total 31 siswa, terdapat sekitar 65% atau 20 siswa yang dapat dikategorikan aktif dan sangat aktif pada pembelajaran siklus II, sedangkan siswa yang tidak aktif dan kurang aktif sebanyak 11 siswa atau 35%. Keaktifan peserta didik pada siklus II ini juga meningkat dibandingkan pada siklus I yang hanya 56% atau 18 siswa
- Refleksi
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Siklus II, dapat disimpulkan bahwa setelah diberi tindakan team game turnamen dalam pembelajaran dengan memperbaiki beberapa hal sebagaimana sudah disebutkan di atas, ternyata hasil penilaian kognitif sudah meningkat lebih signifikan, yakni 65% siswa tuntas dengan nilai-rata kelas 70,29. Keaktifan siswa juga meningkat dari 56% pada siklus I menjadi 65% pada siklus II.
Siklus III
- Perencanaan
Berdasarkan refleksi siklus II, selanjutnya akan dilakukan beberapa perbaikan pada rencana pelaksanaan siklus III. Perbaikan yang dilakukan peneliti di antaranya: 1) Memperbaiki perangkat pembelajaran yang meliputi RPP, LKPD interaktif, bahan ajar, dan pemilihan video yang tepat sebagai media pembelajaran. 2) Membagikan bahan ajar dan link LKPD interaktif satu hari sebelumnya agar bisa dipelajari siswa terlebih dahulu.
- Membentuk kelompok baru dari pertemuan / siklus
- Pelaksanaan
Pembelajaran dilakukan dengan tiga tahap, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Setiap kegiatan pada siklus III berisi tahapan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tindakan pada siklus ke -3 ini dibentuk kelompok baru secara acak. Hal ini dilakukan agar tumbuh kekompakan diantara teman satu kelas, serta siswa bisa membaur dengan teman yang lain. 1) Kegiatan Pendahuluan: Kegiatan pendahuluan dimulai dari guru mengucapkan salam, meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa sebelum pembelajaran, melakukan presensi. Pada Siklus III siswa yang hadir sebanyak 31 siswa. Guru kemudian melakukan apersepsi dengan menanyakan materi pembelajaran sebelumnya, kemudian mengajak siswa masuk ke materi “Hikmah dan manfaat beriman kepada kitab Allah.” Setelah itu, guru melakukan motivasi agar siswa semakin semangat mengikuti pembelajaran dengan menunjukkan banyaknya manfaat memahami materi beriman kepada kitab dalam kehidupan sehari-hari. 2) Kegiatan Inti: Kegiatan inti dimulai dengan memberikan orientasi masalah melalui tayangan video. Setelah itu, siswa kemudian diberikan LKPD interaktif yang berisi video tentang tentang ‘Hikmah dan manfaat beriman pada Kitab” serta beberapa pertanyaan yang harus diselesaikan secara berkelompok dengan cara mencari informasi dari berbagai referensi, kemudian mendiskusikannya bersama teman teman satu kelompok. Setelah selesai, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya secara bergantian melalui tayangan PPT, dilanjutkan dengan saling menanggapi antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, guru dan siswa secara bersama- sama menyimpulkan hasil diskusi. 3) Penutup: Pada kegiatan penutup, guru memberikan evaluasi mengenai “Hikmah dan manfaat beriman pada kitab” Evaluasi terdiri dari 5 soal uraian yang dikerjakan oleh siswa dengan metode team game tournamen. Memberikan reward pada kelompok yang mendapat skore terbanyak. Setelah itu, guru menyampaikan materi yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya. Guru menutup pembelajaran dengan meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa.
- Pengamatan
Evaluasi yang diberikan kepada peserta didik dilakukan dengan Formulir online, terdiri dari 5 soal uraian. Evaluasi dilaksanakan dengan strategi team game turnamen dalam waktu 10 menit dan dikerjakan setelah guru memberikan penguatan materi. setelah diberikan perlakuan atau strategi Team game tournament pada pembelajaran siklus III terhadap siswa kelas X TE, jumlah siswa yang tuntas meningkat dari semula 20 siswa pada siklus II menjadi 25 siswa pada siklus III. Artinya, ketuntasan klasikal pada kelas X TE pada penilaian harian materi “Hikmah dan manfaat beriman pada kitab” meningkat dari 65% pada siklus II menjadi 81% pada siklus III. Adapun nilai rata-rata kelas meningkat dari 72,68 pada siklus II menjadi 79,65 pada siklus III. Bahwa dari total 31 siswa, terdapat 53% atau 20 siswa yang dapat dikategorikan aktif dan sangat aktif pada pembelajaran siklus III, sedangkan siswa yang tidak aktif dan kurang aktif 35%. Keaktifan peserta didik ini meningkat dibandingkan pada siklus I yang hanya 56% atau 12 siswa.
- Refleksi
Setelah melaksanakan proses pembelajaran sampai ke siklus III, didapatkan data bahwa hasil evaluasi kognitif pada siklus III ini mengalami peningkatan seperti halnya siklus I dan siklus II dibanding 54 sebelum diberi perlakuan tindakan. Peningkatan hasil kognitif ini sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti yaitu ketuntasan klasikal di atas 75% dan nilai rata-rata kelas di atas 75. Keaktifan peserta didik di siklus III ini juga semakin meningkat dibanding pada siklus-siklus sebelumnya, sehingga sudah sesuai dengan yang diharapkan peneliti, yaitu lebih dari 75%. Berdasarkan pertimbangan rasional dan melihat dari penilaian hasil dan penilaian proses yang menunjukkan hasil sudah memuaskan, maka peneliti menghentikan penelitian pada siklus III.
B.Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa evaluasi pembelajaran menggunakan strategi team game tournament memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Tes hasil belajar dilaksanakan pada akhir pembelajaran tiap siklus pada setiap pertemuan. Peserta didik diberi soal evaluasi berupa 5 pertanyaan berbentuk uraian. Hasil belajar selama penelitian menunjukkan bahwa selalu ada peningkatan pada tiap siklusnya. diperoleh hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan di setiap siklusnya. Sebelum diberi perlakuan evaluasi dengan TGT dalam pembelajaran, persentase siswa yang tuntas atau yang memiliki nilai ≥ 70 hanya 65% atau 11 siswa saja.
Setelah diberi perlakuan yaitu dengan strategi team game tournament dalam pembelajaran, hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan, yaitu pada siklus I persentase peserta didik yang tuntas atau yang memiliki nilai ≥ 70 sebanyak 70,29%, pada siklus II meningkat lagi sebanyak 72,68% dan pada siklus III sebanyak 79,65%. Jumlah siswa yang tuntas pada siklus I, II dan III berturut-turut sebanyak 18, 20, dan 25 peserta didik. Demikian juga dalam nilai rata-rata kelas. Sebelum diberi perlakuan yaitu strategi team game tournament dalam pembelajaran, nilai rata-rata kelas hanya 65,2. Setelah diberi perlakuan yaitu dengan strategi team game tournament dalam pembelajaran, nilai rata-rata kelas menunjukkan peningkatan, yaitu pada siklus I sebesar 70,3, siklus 2 meningkat menjadi 72,68 dan siklus III meningkat lagi 79,65. Bertambahnya jumlah siswa yang tuntas dan meningkatnya rata-rata kelas setelah diberi perlakuan disebabkan karena strategi evaluasi team game tournament dapat memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan semangat belajar dikalangan para siswa, memudahkan siswa dalam memahami materi, serta menjadikan motivasi untuk berkompetisi dari kelompok satu dengan kelompok lain. Selain meningkatkan hasil belajar, strategi team game tournament dalam pembelajaran juga mampu meningkatkan perhatian dan minat siswa dalam pembelajaran. Hal tersebut dibuktikan dari keaktifan siswa dalam pembelajaran yang selalu meningkat pada tiap siklusnya.
Bahwa persentase jumlah siswa yang aktif dan sangat aktif semakin meningkat. Pada siklus I. siswa dengan kategori aktif dan sangat aktif sebanyak 39%, siklus II sebanyak 56% sedangkan siklus III sebanyak 65%. Persentase jumlah siswa kategori aktif dan sangat aktif yang meningkat selama penelitian ini disebabkan karena strategi team game tournament dalam pembelajaran mampu mendorong anak untuk bertanya dan berdiskusi, karena mereka cenderung ingin lebih mengetahui banyak hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil belajar siswa kelas X TE SMK Muh 2 Jatinom materi Iman kepada Kitab mengalami peningkatan setelah menerapkan strategi team game tournament dalam pembelajaran. 2. Nilai rata-rata kelas X TE SMK Muh 2 Jatinom materi Iman kepada Kitab mengalami peningkatan setelah menerapkan strategi team game tournament dalam pembelajaran. 3. Keaktifan peserta siswa kelas X TE SMK Muh 2 Jatinom materi Iman kepada Kitab mengalami peningkatan setelah menerapkan strategi team game tournament dalam pembelajaran.
REFERENSI
Al-Mundzir, Hafizh. 1995. At-Targhib wat Tarhib Amaliah Surgawi.
Diterjemahkan oleh Mahfudli Sahli. Jakarta: Pustaka Amali.
Aqib, Zaenal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud. 2014. Buku Pedoman Guru
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti untuk
SMA/SMK/MA/MAK. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Hasyimi, Ahmad. t.t. Mukhtarul Ahadits An-nabawi, Semarang: PT Karya Toha Putra
Purwanto, Ngalim. 1999. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta.
Sudjana, Nana. 2008. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Tim Penulis. 2007. Pedoman Penilaian Hasil Belajar di Sekolah Dasar. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Uzer Usman. 1992. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
SOURCE : Afia Susilo, S.Pd, M.Pd ( Pendidik Al Islam SMK Muhammadiyah 2 Jatinom Klaten )